Kamis, 16 April 2009

Cerita Tentang Pencairan Tabungan EPOS

Saya ingin menceritakan pengalaman yang dialami oleh teman SMA yang mungkin bisa menjadi inspirasi buat kita semua. Dahulu dia bekerja disebuah Rumah Sakit Daerah sebagai seorang petugas rekam medis dengan status karyawan honorer. Sebagai karyawan baru lulusan S1 dengan idialismenya dia bekerja agak berbeda dari rekan kerja lainnya. Pada saat yang lainnya sudah pulang dengan meninggalkan kerjaan untuk esok hari, dia tidak mengikuti rekan-rekannya bahkan dia lembur untuk mengerjakan pekerjaannya walaupun dia tahu bahwa dia tidak mendapatkan uang lembur. Semua itu dilaksanakan dengan harapan dia menjadi karyawan PNS di tempat dia bekerja.

Hampir setiap hari dia melakukan hal seperti itu. Tak jarang rekan rekan kerjanya memberi komentar negatif seperti “ kalo bisa dikerjakan besok kenapa harus dikerjakan sekarang, udah ngapain lembur kitakan hanya karyawan honorer”, dan banyak komentar negatif lainnya. Tetapi dia tidak menghiraukan.

Suatu saat terbukalah kesempatan untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil, dia tidak menyiayiakan kesempatan itu. Setelah dia berusaha tetapi dia tidak mendapatkan apa yang dia harapkan, dia tidak lulus pada kesempatan ini. Dia tidak putus asa dan tetap berusaha sampai akhirya datanglah kesempatan kedua. Kembali dia mendapatkan hasil yang sama, tidak lulus di kesempatan kedua ini.

Dia sangat penasaran dengan hasil ini akhirnya dia mengkonfirmasikan ke pihak rumah sakit dan menayakan kenapa dia tidak diterima sebagai PNS di Rumah Sakit ini. Akhirnya dia mendapat jawaban yang cukup mengecewakanya, pihak rumah sakit akhirnya memberikan jawaban kenapa dia tidak diterima sebagai PNS karena Pihak RS belum bisa membayar karyawan S1 dibagian di tempat dia bekerja.

Mendengar penjelasan dari pihak Rumah Sakit dia saat itu sangatlah kecewa. Hingga suatu saat dia berkomentar kepada saya “ zal aku bisa berkembang ngga ya di rumah sakit ini….?” Sambil menatap Rumah Sakit dimana dia bekerja. “ Des, bisa berkembang tidaknya kamu bukan tergantung tempat kamu bekerja, semua itu tergantung kamu, yang terpenting kamu jangan terlalu mendengarkan komentar rekan-rekan kamu dan memberikan yang terbaik kepada tempat kamu bekerja, insya Allah semua perbuatan kamu pasti ada balasan”.

Walaupun kemungkinan dia menjadi PNS itu kecil, tetapi dia tetap bekerja dengan bersemangat. Setahun kemudian dia mendapatkan sesuatu penawaran yang tak terduga sebelumnya. Seseorang pemilik RS Swasta di daerah Bekasi menawarkanya untuk menjadi seorang kordinator rekam medis di sebuah RS-nya dengan gaji berkali-kali lebih besar dari tempat dia sebelumnya. Bukan itu saja dia juga mendapatkan wewenang yang lebih besar. Akhirnya cairlah tabungan Epos yang selama ini dia tabung dalam bentuk tahta dan harta.

Tambah yakinlah saya bahwa Hukum Kekekalan Energi (HKE) itu memang bekerja. Mudah-mudahan pengalaman ini bisa menjadi bahan inspirasi buat kita agar tetap memberikan yang terbaik(epos) kepada siapapun, karena segala perbuatan kita pasti dibalas sempurna didunia ini.



”Salam Sukses Mulia”

0 komentar:

Posting Komentar