Kamis, 16 April 2009

Jangan Mau Jadi Hard Worker

Hari gini, sudah tidak zamannya lagi menjadi hard worker alias pekerja

keras. Jika ingin sukses, jadilah smart worker.



Apa yang memotivasi Anda dalam bekerja? Punya mobil bagus, rumah

sendiri atau membeli barang-barang yang membuat Anda tampil gaya? Apa

pun itu, yang pasti untuk mencapainya Anda rela bekerja mati-matian.



Bahkan sampai lupa waktu, lupa makan dan akhirnya terperangkap dalam

pekerjaan yang lama-lama mungkin tak Anda nikmati lagi. Namun, apakah

kerja keras dan pengorbanan Anda sepadan dengan hasil yang didapat? Jika

jawabannya tidak, berhentilah menjadi hard worker. Percuma Anda bekerja

keras kalau tidak juga ada hasilnya.



Hard Worker = Tidak Efisien

Dulu, menjadi hard worker memang salah satu cara terbaik untuk

mendapatkan perhatian atasan. Anda bisa mendapatkan promosi atau

kenaikan jabatan (yang biasanya disertai kenaikan gaji) jika menjadi

hard worker. Dengan catatan, kerja keras ini memang ada hasilnya dan

bukan sekadar mencari uang lembur di kantor.



Namun, belakangan cara ini tak lagi populer. Apalagi di zaman serba

hemat seperti saat ini. Menjadi hard worker yang identik dengan berada

lebih lama di kantor dianggap tidak lagi efisien dan suatu pemborosan.

Penambahan jam kerja, juga bisa membuat Anda dinilai tak punya manajemen

kerja yang baik sehingga tak bisa menyelesaikan pekerjaan dengan cepat.

Kalau begitu keadaannya, sudah waktunya Anda mengubah cara kerja.



Be Smart Worker

Daripada menghabiskan seluruh waktu di kantor tapi malah dipandang

negatif, mengapa tidak mencoba lebih efisien dan bekerja lebih smart?

Dan, untuk menjadi smart worker tidak susah, kok. Anda hanya perlu

bekerja sambil berpikir dan berprinsip, bagaimana agar pekerjaan bisa

dikerjakan lebih cepat dan lebih fleksibel.



Kalau boleh sedikit membandingkan, sebagian besar negara Eropa dan

Amerika sudah menerapkan prinsip smart worker ini. Contohnya, Italia

yang sudah memberlakukan jam kerja rata-rata hanya 5 jam sehari. Asyik,

kan? Selain punya lebih banyak waktu untuk menikmati hidup, Anda juga

punya waktu jika ingin mencari penghasilan tambahan alias side job. Nah,

untuk menjadi smart worker, Anda harus punya strategi kerja. Di

antaranya:



1. Anda bisa memulainya dengan mencoba memusatkan perhatian pada

pekerjaan. Kurangi hal-hal yang bisa mengalihkan perhatian, seperti

ngobrol atau bergosip dengan rekan kerja terlalu lama (baik langsung,

via telp atau sarana chatting), jauhkan katalog dan bahan bacaan pribadi

dari wilayah kerja, dan lain sebagainya. Untuk hal-hal seperti itu, ada

waktunya sendiri setelah jam kerja usai.



2. Hindari menunda-nunda pekerjaan dan cobalah mengerjakannya dengan

sistem multitasking. Dengan cara ini, Anda bisa mengerjakan dua atau

tiga tugas sekaligus sehingga bisa lebih menghemat waktu.



3. Untuk memudahkan, gunakan teknologi secara bijak. Misalnya, gunakan

telepon dan internet seperlunya, apalagi jika pekerjaan Anda sedang

menumpuk. Manfaatkan teknologi tersebut untuk mempercepat selesainya

tugas-tugas Anda.



Dengan mengoptimalkan waktu kerja, Anda tak hanya menjadi lebih efisien

tapi juga lebih produktif. Bukan mustahil dengan semakin sederhana

kehidupan kerja dan semakin sedikit waktu kerja kita, semakin besar

penghasilan yang kita peroleh

0 komentar:

Posting Komentar