Jakarta, Di dalam buku Mengasah Hati yang ditulis rekan saya Zaim Saidi, ada suatu kisah menarik yang bisa kita jadikan pelajaran. Dalam berbagai kesempatan, termasuk dalam buku Kubik Leadership yang saya tulis bertiga, cerita inipun saya tampilkan. Cerita lengkapnya dapat anda simak dalam paragraf-paragraf berikut ini.
Suatu hari, seorang bocah miskin bernama Howard Kelly sedang berjualan dari rumah ke rumah demi membiayai sekolahnya. Ia merasa lapar dan haus, tetapi ia hanya mempunyai sedikit uang. Ia memutuskan untuk meminta makanan dari rumah terdekat. Tetapi, ketika seorang gadis kecil membukakan pintu, ia kehilangan keberaniannya. Akhirnya ia hanya meminta segelas air putih untuk menjadi penawar dahaganya.
Gadis muda itu berpikir pastilah anak ini merasa lapar, maka dibawakannyalah segelas besar susu untuknya. Bocah itu meminumnya perlahan lalu bertanya, "Berapa saya berhutang kepada kamu?" Si gadis menjawab: "Kamu tidak berhutang apa pun," katanya. "Ibuku mengajarkan untuk tidak menerima bayaran apa pun dari perbuatan baik yang kami lakukan."
Belasan tahun berlalu. Si gadis kecil tadi sudah tumbuh menjadi wanita dewasa. Suatu ketika dia mengalami sakit yang sangat parah. Dokter yang menanganinya merasa bingung dan akhirnya mengirimnya ke sebuah rumah sakit di kota besar untuk mendapatkan pertolongan dokter spesialis. Dalam hatinya, dia khawatir bahwa biaya pengobatannya akan sangat besar dan dia takkan mampu untuk membayarnya. Tetapi wanita itu tetap menjalani operasi dan pengobatan, karena dia yakin bahwa Tuhan pasti akan memberi pertolongan.
Ketika semua proses pengobatannya selesai, hatinya jadi semakin khawatir, karena tak lama lagi dia harus membayar seluruh biaya rumah sakit. Seorang petugas administrasi datang dan menyerahkan tagihan pembayaran kepada wanita itu. Dengan rasa takut, wanita itu membaca slip tagihan itu. Wajahnya terkejut. Pada slip tagihan itu tertera sebuah tulisan:
"TELAH DIBAYAR PENUH DENGAN SATU GELAS SUSU. Tertanda, Dr. Howard Kelly".
Anda dan saya, mungkin sudah sering menemukan cerita senada sebagaimana cerita segelas susu tadi. Kebaikan yang dilakukan si gadis kecil terhadap Howard Kelly dikemudian hari berbuah menjadi biaya rumah sakit yang Cuma-Cuma. Jalannya mungkin panjang, tapi satu yang terlihat pasti bahwa kebaikan apapun dan kapanpun dilakukan akan berbuah kebaikan. Sebaliknya, keburukan tentunya akan berbuah keburukan pula. Tak aneh, jika semua agama mencantumkan hal tersebut dalam kitab sucinya.
Alquran, kitab suci umat Islam menyebutkan "Barangsiapa yang berbuat kebaikan walau sebesar biji sawi pasti akan memperoleh balasan, dan barangsiapa yang berbuat keburukan walau sebesar biji sawi akan mendapat balasan." (QS. 129: 7?8). Atau injilpun menyebutkan : "Aku, Tuhan yang menyelidiki hati, yang menguji batin, untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan tingkah langkahnya, setimpal dengan hasil perbuatannya." (Yer 17:10).
Jadi, tunggu apa lagi, berbuat baiklah sebagai bentuk pengabdian anda kepada Yang Maha Kuasa sekarang juga. Maka, anda akan menuai keberuntungan-keberuntungan hidup dikemudian hari. Dan, jangan pernah berpikir sedikitpun untuk berbuat keburukan, karena keburukan yang anda lakukan saat ini akan berbuah kemalangan dan penderitaan hidup dikemudian hari. Semua akan dibalas sempurna, tak ada yang terlewatkan.
Keterangan Penulis:
Jamil Azzaini adalah Senior Trainer dan penulis buku Best Seller KUBIK LEADERSHIP; Solusi Esensial Meraih Sukses dan Kemuliaan Hidup.
Kamis, 23 April 2009
TELAH DIBAYAR DENGAN SEGELAS SUSU
Label:
INSPIRASI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar