Seperti pesawat terbang, ternyata manusia juga memiliki black box atau kotak hitam. Kotak ini berfungsi menyimpan gambaran energi atau amal perbuatan manusia semasa hidup di dunia.
”Black box ini adalah tulang kotak yang dalam bahasa arab disebut Ajbuz-Dzanan atau dalam bahasa sansekerta disebut Saririka Dzatu (relik). Tulang kotak ini terletak dibagian ujung tulang ekor manusia. Dalam proses pembakaran mayat, tulang ini tidak akan hancur pada suhu 1000 derajat celsius,” ujar Ir Jamil Azzaini, MM Senior Trainer dan Konsultan di Kubik Training and Consultancy dalam Public Speaking ’Kubik Leadership’ di Auditorium Thoyyib Hadiwijaya Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) Bogor.
Kubik Leadership merupakan suatu konsep yang dikembangkan Kubik Training and Consultancy agar manusia memimpin hidupnya dalam meraih kesuksesan dan kemuliaan dunia akhirat. Konsep ini terdiri dari tiga kepemimpinan yakni pimpin keyakinan, pimpin aksi dan pimpin pekerti.
Menurut Jamil, semakin besar energi positif (epos) atau amal kebaikan seseorang maka makin bening dan cerah tulang kotak tadi. Kebalikan epos adalah energi negatif (eneg) atau amal keburukan.
Lebih jauh, Trainer yang telah mengisi pelatihan di berbagai negara seperti Brunei, Hongkong, Philiphina dan Malaysia menguraikan salah satu prinsip alam yaitu Hukum Kekekalan Energi (HKE) yang berbunyi: ’Energi di dunia ini tidak bersifat tetap tidak akan diciptakan lagi dan tidak akan pernah hilang, yang ada hanyalah berubah bentuk’.
”Apa yang Anda usahakan baik epos atau eneg akan sebanding dengan hasil yang diperoleh. Bila ternyata hasil tak sama dengan usaha, maka epos atau eneg tadi akan menjadi tabungan energi yang suatu saat akan cair sebelum Anda meninggal,” jelas lulusan Program Studi Magister Manajemen Agribisnis IPB angkatan 12 ini.
Bentuk pencairan energi tersebut berupa penambahan dan pengurangan 4TA (harta atau uang, tahta atau jabatan, kata atau ucapan bermakna dan rasa cinta). Pria yang aktif sebagai Konsultan Dhompet Dhuafa Republika (DDR) ini kemudian mengisahkan pengalaman eneg seorang temannya yang melakukan korupsi.
”Seorang teman menceritakan pengalaman pribadinya dalam bekerja. Temannya itu telah khilaf mengkorupsi uang sebesar Rp 526 juta. Selang beberapa waktu kemudian, putranya terkena narkoba dan menderita sakit. Total biaya yang dikeluarkan sahabat saya tersebut untuk rehabilitasi putranya, setelah dihitung-hitung sebesar Rp 526 juta,” katanya.
Seorang wirausahawan dan pekerja sukses dan mulia, ialah yang senantiasa menerapkan epos dalam setiap usahanya. Bersikap jujur, amanah, ulet, ringan tangan, tak mudah putus.
0 komentar:
Posting Komentar